Manusia
merupakan satu organisma multiselular yang kompleks dan memerlukan setiap
sistem dalam tubuh untuk bekerjasama supaya tubuh dapat berfungsi secara
optimal dan efektif.1 Embriologi merupakan satu studi yang khusus
tentang perkembangan embrio dari saat pembentukan sel kelamin dan fertilisasi
sel kelamin serta perkembangannya sehingga terbentuknya fetus atau bayi di
dalam kandungan ibu.2 Perkembangan ini merupakan perkembangan yang
sangat penting supaya kondisi bayi yang dilahirkan dalam keadaan normal dan
sempurna.
Proses
kehamilan merupakan satu proses yang rumit dan mengambil masa. Pelbagai
kriteria diperlukan supaya proses kehamilan terjadi secara normal. Rumusan
masalah kasus ini adalah tahap terjadinya proses kehamilan pada manusia.
Hipotesis
Secara
keseluruhan, proses kehamilan merupakan proses yang kompleks dan harus melalui
beberapa fase iaitu fertilisasi, cleavage, implantasi, gastrulasi dan organogenesis.
Tujuan
Tujuan
utama makalah ini adalah supaya mahasiswa mampu menjelaskan dan mengerti setiap
tahap dalam perkembangan embrio yaitu tahap fertilisasi, cleavage, implantasi,
gastrulasi dan organogenesis. Dalam fertilisasi, mahasiswa mampu menjelaskan
reaksi acrosome, reaksi corona radiata dan penghalang polispermia. Cleavage
adalah proses mitosis yang bersiri dari zigot ke blastocyst. Selain itu,
melalui belajar implantasi, setiap perkembangan pada saat implantasi boleh
dijelaskan dan mahasiswa mampu mengingati label pada struktur blastula. Dalam
gastrulasi, terdapat proses invaginasi, pembentukan neural tube, notochord dan
tiga lapisan germ. Melalui pelajaran gastrulasi, mahasiswa akan tahu
perkembangan organ dari tiga lapisan germ dan mampu memberi huraian tentang
setiap lapisan tersebut.
Pembahasan
A. Fertilisasi
Pembuahan
manusia atau fertilisasi adalah pengabungan telur dan sperma manusia, biasanya
terjadi di ampula tuba uterus.3 Hasil serikat ini adalah zigot, atau
telur yang sudah dibuahi, dan memulai perkembangan janin. Jika sanggama/coitus
terjadi dalam sekitar masa ovulasi (disebut ”masa subur” wanita), maka ada kemungkinan
sel sperma dalam saluran reproduksi wanita akan bertemu dengan sel telur wanita
yang baru dikeluarkan pada saat ovulasi.
Untuk menentukan
masa subur, dipakai 3 patokan, yaitu4:
- Ovulasi terjadi 14 ± 2 hari sebelum haid yang akan datang
- Sperma dapat hidup & membuahi dalam 2-3 hari setelah ejakulasi
- Ovum dapat hidup 24 jam setelah ovulasi
Proses fertilisasi
Spermatozoa
bergerak cepat dari vagina ke dalam rahim, masuk ke dalam tuba. Gerakan ini
mungkin dipengaruhi juga oleh peranan kontraksi miometrium dan dinding tuba
yang juga terjadi saat sanggama. Ovum yang dikeluarkan oleh ovarium, ditangkap
oleh fimbrae dengan umbai pada ujung proksimalnya dan dibawa ke dalam tuba
falopii. Ovum yang dikelilingi oleh perivitelina, diselubungi oleh bahan opak
setebal 5–10 μm, yang disebut zona pelusida. Sekali ovum sudah dikeluarkan,
folikel akan mengempis dan berubah menjadi kuning, membentuk korpus luteum
untuk penghasilan hormone progesterone untuk penebalan dinding endometrium. Dari
60 – 100 juta sperma yang diejakulasikan ke dalam vagina pada saat ovulasi,
beberapa juta berhasil menerobos saluran heliks di dalam mukus serviks dan
mencapai rongga uterus beberapa ratus sperma dapat melewati pintu masuk tuba
falopii yang sempit dan beberapa diantaranya dapat bertahan hidup sampai
mencapai ovum di ujung fimbrae tuba fallopii. (Cambridge, 1998)5
Foto 1: Kapasitasi sperma
Sumber :
http://www.tankonyvtar.hu/hu/tartalom/tamop425/0010_1A_Book_angol_05_termeleselettan/images/12a13.png
Hal
ini disebabkan karena selama beberapa jam, protein plasma dan likoprotein yang
berada dalam cairan mani diluruhkan. Reaksi ini disebut reaksi kapasitasi atau
proses pematangan sperma. Setelah reaksi kapasitasi, sperma mengalami reaksi
akrosom, terjadi setelah sperma dekat dengan oosit. Sel sperma yang telah
menjalani kapasitasi akan terpengaruh oleh zat – zat dari korona radiata ovum,
sehingga isi akrosom dari daerah kepala sperma akan terlepas dan berkontak
dengan lapisan korona radiate (Sadler, 1996).6 Pada saat ini
dilepaskan hialuronidase yang dapat melarutkan korona radiata, trypsine – like
agent dan lysine zone yang dapat melarutkan dan membantu sperma melewati zona
pelusida untuk mencapai ovum. Hanya satu sperma yang memiliki kemampuan untuk
membuahi satu oosit.5, 6
Foto 2: Proses fertilisasi
Sumber :
http://www.bio.davidson.edu/courses/molbio/molstudents/spring2005/dresser/sperm%20and%20egg%20fusion.jpg
Fase-fase fertilisasi
1. Penembusan korona radiata
Dari
300-500 juta sperma yang ditumpahkan, hanya 300-500 yang mencapai tempat
pembuahan, Dan (umumnya) hanya 1 sperma yang dapat menebus korona radiata, dan
membuahi ovum, sedangkan sperma yang lain diduga membantunya. Kegiatan sperma
yang aktif di korona radiata menyebabkan sperma bisa masuk dan menerobos
lapisan tersebut.5
2. Penembusan zona pellusida
Zona
pellusida adalah perisai glikoprotein di
sekeliling oosit yang mempermudah dan mempertahankan pengikatan sperma dan
menginduksi reaksi akrosom. Setelah memasuki lapisan korona radiata, sperma
akan memasuki lapisan kedua yaitu lapisan zona pellucida; selanjutnya mengalami
reaksi akrosom yang diinduksi oleh protein zona. Kepala sperma melepaskan
enzim, akrosin dan tripsin yang membantu penembusan zona pellusida.5, 6
Foto 3: Sel oosit yang sedang dibuahi
3. Penyatuan oosit dan membran sel
sperma
Protein
pada kepala sperma, actin bertumbuh dan akan menempel pada reseptor pada
permukaan membrane plasma oosit. Apabila penempelan berlaku kedua membran
plasma sperma dan oosit menyatu. Pada
saat nukleus sperma dilepaskan ke dalam oosit, reaksi kortikal terjadi dan menyebabkan
granula korteks difusi ke membran plasma oosit sehingga mengakibatkan
pembentukan amplop fertilisasi supaya oosit tidak dapat ditembus oleh sperma lain
atau polyspermy.7
Foto 4: Pembentukan amplop fertilisasi
4. Pembentukan zigot
Oosit
melanjutkan meiosis II selepas saat penyatuan dan menghasilkan 2 sel anak yaitu
sel oosit definitive dan badan kutub kedua (sel yang hampir tidak mendapat
sitoplasma).5 Aktivasi metabolik sel telur terjadi saat kepala
sperma melepaskan materi genetik (nucleus) ke dalam oosit. Oosit yang baru
menyelesaikan meiosis II akan dipanggil ovum. Nukleus ovum dan sperma akan
membentuk pronukleus. Kedua pronukleus ini akan menyatu dan membentuk zygote.8,
9 Pada saat ini jumlah sel menjadi diploid (2n) dan zygote memiliki
materi genetik dari ayah dan ibu.
Foto 5: Penyatuan nukleus sperma dan
oosit dan pembentukan zygote
B. Cleavage (Pembelahan zygote)
Pembelahan
atau cleavage adalah serangkaian atau siri pembelahan mitosis yang menghasilkan
dan meningkatkan sel yang dipanggil blastomer, yang menjadi lebih kecil setelah
setiap kali pembelahan sel.6, 8, 9
Sumber :
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/5/5b/Human_Fertilization.png
Pembelahan zigot yang pertama akan menjadikan 2 sel blastomer. Divisi yang kedua menghasilkan 4 sel. Setelah tiga divisi, blastomer mengalami pemadatan dimana ia menjadi bola yang dikelompokkan erat dengan lapisan dalam dan lapisan luar dengan 8 sel. Blastomer dipadatkan membagi untuk membentuk morula dengan 16-cell. Sewaktu morula memasuki rahim pada hari ketiga atau keempat setelah pembuahan, cavity (rongga) mulai muncul dan terbentuknya blastocyst.8, 9 Inner cell mass pada lapisan dalam yang terbentuk pada saat pemadatan akan berkembang menjadi embrio di salah satu kutub blastocyst. Outer cell mass, yang mengelilingi bagian dalam sel dan rongga blastocyst, akan membentuk trophoblast.6 Sepanjang tempoh cleavage ini, sel masih di kelilingi oleh zona pellucida sampai tahap pematangan atau penetasan sebelum saat implantasi.6, 8
C. Implantasi
Implantasi
blastocyst harus melalui satu siri peristiwa yang kompleks yang berlaku pada
suatu rentang waktu. Perkembangan ini berlaku dari saat penetasan blastocyst
pada hari ke-6 dan akan menjadi blastocyst yang matang.6 Pada saat
penetasan ini blastocyst keluar dari zona pellucida dan zona pellucida akan
berdegenerasi.5
Sumber :
http://embryology.med.unsw.edu.au/embryology/images/0/06/CSt3.jpg
Sebelum penempelan blastocyst, endometrium melalui perubahan karena peningkatan hormone progesterone yang dihasilkan oleh corpus luteum. Endometrium menjadi tebal dan sedia untuk menerima blastocyst untuk implantasi.g Endometrium ini bertambah bilangan kelenjar dan sel decidual. Sepanjang siklus menstruasi, decidua yang terdiri daripada sel decidual akan berkembang dan membentuk kelenjar uterine dan uterine epithelium sampai tahap terjadinya implantasi.8
Sumber :
T. W. Sadler; Langman’s Medical Embryology. 9th edition. 2009. Page
46
Pada hari yang ke-7, pada saat implantasi, uterus menghasilkan mukosa, kelenjar uterine dan arteri berpilin dan jaringan beradaptasi untuk implantasi. Kebiasaannya blastocyst manusia mengimplan di endometrium sepanjang dinding anterior dan posterior uterus dimana ia tertanam di antara pembukaan kelenjar.10
Pada
hari yang ke-8, sebagian blastocyst tertanam di dalam endometrial stroma.
Trophoblast berdifferensiasi kepada dua lapisan yaitu lapisan dalam yang
mempunyai sel yang satu inti yang dipanggil cytotrophoblast dan lapisan luar
yang mempunyai lebih dari satu inti sel, tanpa batasan cell yang kelihatan,
yang dipanggil syncytiotrophoblast.11
Sumber :
T. W. Sadler; Langman’s Medical Embryology. 9th edition. 2009. Page
52
Kemampuan untuk membelah ditemui pada cytotrophoblast tetapi tidak pada syncytiotrophoblast. Jadi, sel pada cytotrophoblast membelah dan migrasi ke syncytiotrophoblast, dimana sel ini akan menyatu dan hilang membran individunya.11
Sumber :
http://meded.duke.edu/symbrio/site/early.html
Sel pada inner cell mass atau embryoblast juga akan mengalami differensiasi kepada dua lapisan yaitu satu lapisan sel kubus kecil yang bersebelahan dengan blastocyst cavity (rongga blastocyst), dikenali sebagai lapisan hypoblast dan lapisan sel torak tinggi yang bersebelahan dengan amniotic cavity (rongga amniotic) yang dipanggil lapisan epiblast.6, 8, 9, 11 Bersama-sama, dua lapisan ini akan membentuk piringan pipih (flat disc). Pada waktu yang sama, satu rongga akan muncul dalam epiblast dan rongga ini akan membesar dan menjadi amniotic cavity seperti yang dinyatakan di atas. Sel epiblast yang bersebelahan cytotrophoblast dipanggil amnioblasts, bersama dengan epiblast yang lain, ia akan membatasi atau melapisi amniotic cavity.10 Endometrial stroma yang dekat dengan situs implantasi dipenuhi dengan salur darah dan edema. Kelenjar juga menghasilkan banyak glikogen dan mukosa.
Sumber :
T. W. Sadler; Langman’s Medical Embryology. 9th edition. 2009. Page
53
Pada hari yang ke-9, blastocyst semakin tertanam dalam endometrium dan penetrasi ini menyebabkan defek atau kerusakan pada permukaan epithelium dan ini ditutup oleh suatu protein yang dikenali sebagai fibrin coagulum. Trophoblast menunjukkan perkembangan yang progresif terutamanya di kutub embrionik dimana vakuola muncul di syncytium. Vakuola ini akan menyatu dan membentuk lakuna yang besar dan fase ini dipanggil fase lakunar.11
Di
kutub yang bertentangan pula, lapisan sel pipih dari hypoblast membentuk
membran nipis yaitu membran exoceolomic (Heuser’s) yang melapisi permukaan
dalam cytotrophoblast.10 Membran ini bersama dengan hypoblast akan
melapisi atau meliputi exoceolemic cavity atau primitive yolk sac.
Sumber :
T. W. Sadler; Langman’s Medical Embryology. 9th edition. 2009. Page
54
Sumber :
http://meded.duke.edu/symbrio/site/early.html
Pada hari yang ke-11 dan ke-12, blastocyst tertanam sepenuhnya di dalam endometrial stroma dan permukaan epithelium hampir menutupi fibrin coagulum di dinding uterus. Membran exocoelomic mengalami proliferasi dan berpisah untuk membentuk dua lapisan mesoderm extraembrionik yaitu mesoderm extraembrionik somatopleuric, yang melapisi cytotrophoblast dan amnion; dan mesoderm extraembrionik splanchnopleuric yang menutupi kantong kuning telur (yolk sac).11 Diantara dua lapisan ini terdapat rongga yang dipanggil extraembrionik coelom atau kaviti korionik. Maternal sinosoids tertanam kedalam lakuna trophoblastik untuk membekal embrio yang berkembangan dengan bahan gizi.
Sumber :
http://meded.duke.edu/symbrio/site/early.html
Pada hari ke-13, lakuna trophoblastik ada di kedua-dua kutub embrionik. Villi primer mulai muncul dan extraembrionik coelom semakin membesar dan membentuk kaviti korionik. Porsi primitive yolk sac yang sudah terjepit dipanggil exoceolomic cyst yang akan hilang sendiri apabila secara konseptual tidak penting dan di bagian yang bertantangan pula, ada kantong kuning telur sekunder (secondary yolk sac).12 Bagian dalam cytotrophoblast dilapisi mesoderm extraembrionik dan kemudian di kenali sebagai chorionic plate. Satu-satunya cara mesoderm extraembrionik melintasi kaviti korionik adalah dengan tangkai penghubung (connecting stalk); yang akan berkembang dengan salur darah dan menjadi tali pusat.9, 11
D. Gastrulasi
Gastrulasi
adalah proses di mana sebuah gastrula berkembang dari blastula dengan migrasi
ke dalam sel oleh satu serangkaian kompleks dan terkoordinasi; gerakan seluler
yang terjadi pada tahap akhir pembelahan atau cleavage.13, 14 Sel
mulai berdiferensiasi menjadi tiga lapisan germ embrio primer yaitu lapisan
ektoderm dan endoderm pertama, diikuti oleh mesoderm dengan sel-sel yang
berdiferensiasi menjadi endoderm yang bermigrasi ke dalam untuk membentuk usus
primitif atau arkenteron dan dengan sel berikutnya yang berdifferensiasi ke
mesoderm dalam rongga blastocoel.11
Ektoderm
membentuk lapisan luar gastrula; endoderm melapisi saluran pencernaan embrio;
dan mesoderm mengisi sebagian ruang di antara ektoderm dan endoderm.15
Akhirnya, ketiga-tiga lapisan sel tersebut akan membentuk dan berkembang
menjadi bagian tubuh.
Sumber: https://www.inkling.com/read/human-embryology-and-developmental-biology-carlson-5th/chapter-5/gastrulation-and-the-three
Fase Gastrulasi
Fase
ini terjadi pada hari ke-12. Terjadi penyusunan dan pengaturan sel ke dalam
lapisan yang berbeda. Pada akhir fase ini terjadi diferensasi dan spesialisasi,
yang terbentuk 3 lapisan yaitu ektoderm, mesoderm dan endoderm.16
Gastrulasi
diawali dengan pembentukan primitive streak melalui invaginasi, garis tengah
linear yang terkondensasi sel yang berasal dari epiblast di wilayah posterior
embrio melalui induksi oleh sel-sel di tepi piring embrio. Awalnya segitiga,
streak primitif segera menjadi linear dan memanjang, terutama melalui kombinasi
proliferasi dan migrasi, serta penyusunan ulang selular internal, yang disebut convergent-extention
movement. Dengan penampilan primitive streak, anteroposterior (craniocaudal)
dan axis kanan-kiri embrio dapat dengan mudah diidentifikasi.10,11,15
Streak
primitif adalah daerah di mana sel-sel dari epiblast yang berkumpul dalam urutan
spasial dan temporal. Apabili sel-sel dari epiblast mencapai streak primitif,
mereka berubah bentuk dan melewatinya dalam perjalanan mereka untuk membentuk
lapisan baru di bawah epiblast. Sel-sel yang paling posterior memasuki dan
meninggalkan streak primitif dimana ia mulai memanjang membentuk mesoderm
ekstraembrionik yang melapisi trofoblas dan yolk sac (kantong kuning telur),
serta membentuk pulau-pulau darah.12 Mesoderm akan berkembang kemudian
dan lebih anterior di streak primitif, membentuk paraksial, piring lateral, dan
mesoderm jantung. Yang terakhir, mesoderm yang memasuki dan meninggalkan hujung
anterior streak primitive dan membentuk struktur garis tengah aksial
(notochord, piring prechordal dan node primitif) dan juga endoderm embrionik.15,
16
Sel-sel
prekursor endodermal yang melewati streak primitif anterior sebagian besar
menggantikan hypoblast asli, tetapi penelitian telah menunjukkan bahwa beberapa
sel hypoblastic asli menjadi terintegrasi ke dalam lapisan endodermal embrionik
yang baru terbentuk. Sel-sel hypoblastic yang diganti membentuk endoderm
ekstraembrionik. Pergerakan sel melalui streak primitif menyebabkan pembentukan
alur primitif di sepanjang garis tengah streak primitif. Di ujung anterior
streak primitif adalah akumulasi sel yang disebut primitive node atau Hensen’s
node.11 Struktur ini penting perkembangan besar karena, selain
menjadi pusat pensinyalan posterior utama embrio. Itu adalah daerah di mana
sel-sel bermigrasi dalam aliran ke arah hujung anterior embrio. Sel-sel ini
disebut mesendoderm, yang akan terpisah menjadi mesodermal notochord dan dorsal
endodermal; dinding membentuk usus.8, 15, 17 Yang berada di anterior
notochord adalah sekelompok sel mesoderm yang disebut piring prechordal.18
Karakteristik
craniocaudal yang spesifik dari struktur yang timbul dari mesoderm paraksial
yang baru terbentuk ditentukan oleh pola ekspresi gen Hox, pertama di epiblast
dan kemudian dalam sel mesodermal sendiri.8 Sebagian besar mesoderm
ekstraembrionik membentuk tangkai tubuh, yang menghubungkan bagian ekor dari
embrio ke jaringan ekstraembrionik yang mengelilinginya. Tangkai tubuh kemudian
menjadi tali pusat.
Pada
saat mesoderm telah membentuk lapisan diskrit dalam embrio manusia, lapisan
germ atas (sisa-sisa bekas epiblast) disebut ektoderm, dan lapisan germ yang
dibawah, yang telah menggantikan posisi hypoblast asli, disebut endoderm.
Lapisan germ tengah pula disebut mesoderm.9, 11, 17
Tipe-tipe pergerakan sel selama
gastrulasi
Epiboly
merupakan gerakan sel ektoderm di permukaan embrio dari daerah animal pole ke
vegetal pole. Emboly merupakan gerakan sel-sel dari luar (permukaan) ke arah
dalam, perpindahan sel yang akan menyusun mesoderm dan endoderm, meliputi
invaginasi, involusi inggresi dan delaminasi.9 Invaginasi
merupakan proses pelekukan lapisan sel
bagian luar masuk atau melipat ke dalam. Involusi merupakan proses lapisan sel
membelok ke dalam dan kemudian membentang jauh ke bagian permukaan internal. Inggresi
adalah sel-sel bagian permukaan secara individual bermigrasi ke bagian dalam
(interior) dari embrio. Interkalasi adalah dua atau lebih deretan
sel menyusun diri dengan masuk ke sela sela antara satu sel ke sel
lainnya, sehingga terbentuk deretan sel yang lebih panjang dan lapisannya lebih
tipis. Convergent-Extension (perluasan secara konvergen) adalah dua atau
lebih deretan sel interkalasi, tetapi interkalasinya teratur
dan terarah pada suatu tujuan.8, 15, 17
E. Organogenesis
Derivat Lapisan Germ Ektoderm
Ektoderm
sebagai lapisan luar dari embrio terdiri dari bakal bumbung neural, bakal pial
neural, dan bakal epidermis. Bumbung neural (neural tube) merupakan bakal dari
sistem saraf pusat sedangkan pial neural (neural chest) akan membentuk sistem
saraf periferi serta ganglion, medulla adrenal, sel-sel pigmen, rawan larinks
dan rawan kepala. Turunan epidermis dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu: Yang
berasal dari penebalan epidermis (plakioda), seperti lensa mata, telinga bagian
dalam, puting-puting pengecap dan lainnya akan membentuk epidermis kulit,
rambut, tanduk, kuku, dan lapisan permukaan mulut dan anus, serta hipofisa
anterior.6, 11
Sistem Saraf Pusat
Pembetukan
sistem saraf pusat diawali dengan pembentukan bumbung neural atau neuralisasi
dan embrio pada stadium ini dikenal dengan neurula.18
Setelah
notocord dibentuk, notocord akan menginduksi ektoderm yang ada diatasnya untuk
mulai terjadi neuralisasi. Sel-sel ektoderm akan berubah bentuk menjadi panjang
seperti palisade sehingga daerah ini menjadi lebih tebal dan mendatar bila
dibandingkan dengan daerah disekitarnya dan penebalan ini selanjutnya disebut
keping neural.Tidak lama kemudian bagian tepi keping neural menebal serta
tumbuh diatas membentuk lipatan neural dengan parit neural dibagian tengahnya.
Lipatan neural akan tumbuh sehingga mendekati daerah dorso medial embrio.
Setelah bertemu, mereka akan melebur menjadi bumbung neural yang diliputi oleh
ektoderm diatasnya. Sel-sel yang terdapat pada antara bumbung neural dengan
ektoderm luar menjadi sel-sel pial neural yang kelak akan bermigrasi ke seluruh
tubuh embrio untuk membentuk sel-sel pigmen, sistem saraf tepi dan medula
adrenal diferensiasi bumbung neural menjadi daerah-daerah sistem saraf pusat
berlangsung melalui tiga cara serentak. Secara anatomi, bumbung neural dan
rongganya menggelembung, berkonstriksi sehingga terbentuk ruang-ruang. Pada
tangkai jaringan, sel-sel pada dinding bumbung neural menyusun diri sehingga
membentuk bagian-bagian fungsional khusus dari otak dan sumsum tulang belakang
dan pada tingkat selular, sel-sel akan berdiferensiasi menjadi neuron dan
sel-sel penunjang.
Pada
awalnya bumbung neural membentuk lurus. Sebelum bumbung neural posterior
terbentuk, bumbung neural bagian paling anterior telah memulai dengan
pembentukan otak. Bumbung neural menggelembung membentuk tiga vesikula: otak
depan (prosensefalon), otak tengah (mesensefalon) dan otak belakang
(rhombensefalon). Pada waktu ujung posterior bumbung neural menutup, dibentuk
penonjolan baru, vesikula optik, yang menonjol pada sisi lateral otak depan.
Telensefalon kelan akan menjadi serebrum (otak besar) sedang diensefalon akan
menjadi talamus, hifotalamus, epifisa, dan hipofisa posterior. Mesensefalon
tidak berubah dan rongganya menjadi aquaduct serebral. Rhombosensefalon
terdiferensiasi menjadi metensefalon disebelah anterior dan miensefalon
disebelah posterior. Mielensefalon kelak akan menjadi medulla oblongata sedang
metensefalon menjadi serebelum (otak kecil) dan pons varoli(jembatan varoli).9,
10, 11
Pada
daerah otak depan bagian posterior terbentuk vesikula optik yang merupakan
penonjolan kearah lateral. Vesikula optik menyentuh ektoderm dan menginduksi
ektoderm membentuk plakoda. Induksi ini sangat spesifik, bilavesikula optik
dipindahkan ke daerah lain dari kepala, ia akan menginduksi ektoderm untuk
membentuk lensa bukan epidermis kepala. Setelah plakoda lensa terbentuk, ia
akan berinvaginasi dan mengiduksi balik vesikula optik dan menyebabkan
perubahan pada vesikula tersebut. Vesikula optik berinvaginasi sehingga
terbentuk suatu cawan optik dengan dinding rangkap. Sambil invaginasi
berlangsung lebih lanjut, hubungan antara cawan optik dan otak menyempit
menjadi tangkai optik, sedang lapisan cawan optik mengalami diferensiasi.
Sel-sel pada lapisan luar menghasilkan pigmen dan disebut lapisan berpigmen
retina yang akhirnya menjadi retina berpigmen. Lapisan dalam memperbanyak diri
dengancepat dan membentuk neuron, glia, interneuron dan sel-sel ganglion,
lapisan ini disebut lapisan sensori retina yang kelak akan menjadi retina
sensoris. Akson dari sel-sel ganglion bertemu pada bagian dasar mata sepanjang
tangkai optik dan menjadi saraf mata. 10, 11
Bakal
lensa berinvaginasi dan membentuk gelembung, kemudian melepaskan diri dari
ektoderm. Lensa bersentuhan dan menginduksi ectoderm yang menutupinya untuk
membentuk kornea. Lensa mengalami diferensiasi sehingga menjadi transparan.
Diferensiasi ini menyangkut perubahan struktur sel maupun terjadinya sintesis
suatu protein spesifik yang disebut kristalin. Sel-sel lensa pada sisi dekat
retina mula-mula berubah menjadi panjang berbentuk serabut dan menghasilkan
kristalin. Sel-sel tumbuh terus sehingga mengisi rongga lensa, dengan demikian
lensa sekarang terisi penuh dengan sel-sel kristalin yang jernih atau
transparan serta tidak berisi. Langsung dimuka lensa terdapat jaringan ikat,
yaitu iris, yang berasal dari ektoderm daerah cawan optik yang tidak
terdiferensiasi menjadi retina sensoris. Lapisan koroid dan sklera, yaitu
lapisan luar dari mata yang dibentuk dari mesenkim yang berakumulasi
mengelilingi bolamata. Kornea akan menjadi jernih karena pigmen pada sel-sel
epidermis hilang.10, 11
Derivat Lapisan Germ Mesodermal
Axial
mesoderm
Terbentuk
sepanjang dorsal midline. Terdiri dari dua struktur yaitu prechordal plate;
bagian anterior kepala dan notochord; bagian posterior kepala, leher, tulang
belakang dan ekor.
Mesoderm
menutupi kantung kuning telur dan amnion. Mereka berpindah ke kedua sisi
prechordal plate. Sel-sel prechordal bermigrasi ke garis tengah untuk membentuk
notochordal plate.8, 11 Chorda-mesoderm adalah bagian tengah batang
mesoderm. Ia akan membentuk notochord yang menginduksi pembentukan neural tube.
Notochord bertumbuh di bawah neural tube dari kepala ke ekor. Mesoderm bergerak
ke garis tengah sampai menutupi notochord, ketika sel-sel mesoderm berkembang
biak mereka membentuk mesoderm paraxial. Pada setiap sisi, mesoderm dalam
keadaan nipis dan dikenal sebagai lateral mesoderm plate. Mesoderm intermediate
terletak di antara mesoderm paraxial dan lateral plate. Antara hari ke-13 dan hari
ke-15, proliferasi mesoderm ekstraembrionik, streak primitif dan mesoderm
embrionik berlangsung. Proses pembentukan notochord terjadi antara hari ke-15
dan hari ke-17. Akhirnya, pengembangan notochord dan axial canal terjadi antara
hari ke-17 dan hari ke-19 ketika tiga somit pertama terbentuk.
Notochord
akan diganti oleh kolom vertebral dan sisa notochord akan kekal di intervertebral
disc. Notochord berkembang dari kepala ke ekor.18 Prechordal plate
akan membentuk jaringan penghubung dan menyumbang kepada tulang rawan cranial.
Paraxial
mesoderm
Pada
minggu ke-3, paraxial mesoderm disusun kepada beberapa segmen. Segmen ini
diketahui sebagai somitomeres; yang muncul di bagian cephalic embrio hingga ke
bagian caudal.6, 10 Setiap somitomeres mengandungi sel mesodermal
yang tersusun secara konsentris di senter unit tersebut. Somitomeres ini akan
membentuk somites (somit) dan di bagian tengah somit ada kaviti somatik. Jumlah
somit akan bertambah sampai minggu ke-5 dan ada 42 hingga 44 pasang somit yang
terbentuk.11
Foto 19: Perkembangan lapisan germ mesodermal; A. Hari ke-17, B. Hari ke-19, C. Hari ke-20, D. Hari ke-21
Sumber :
T. W. Sadler; Langman’s Medical Embryology. 12th edition. 2009. Page
96
Secara ringkas, lapisan mesodermal yang nipis, berkembang dan mengalami proliferasi membentuk paraxial mesoderm yang akan menjadi somites.17, 10 Pada waktu yang sama, mesoderm intermediate juga terbentuk dan lateral plate berpisah menjadi dua lapisan yaitu lapisan mesoderm parietal dan lapisan mesoderm visceral.10, 11, 12 Kedua-dua lapisan ini akan berkembang dan membentuk lengkung yang melapisi kaviti intraembrionik.
Sumber :
T. W. Sadler; Langman’s Medical Embryology. 12th edition. 2009. Page
98
Sel mesoderm yang telah melalui epithelisasi akan tersusun mengelilingi rongga kecil (cavity). Sel dari dinding ventral dan medial somit akan menjadi tidak tersusun dan bermigrasi mengelilingi neural tube dan notochord. Sel-sel ini merupakan sclerotome yang akan membentuk tulang belakang dan tulang rusuk.11 Sel di bagian dorsomedial dan ventrolateral berdifferensiasi kepada sel prekursor otot manakala sel yang kekal di antara dua lokasi ini akan membentuk dermatome. Kedua kelompok sel prekursor otot ini akan menjadi mesenchymal dan bermigrasi ke bawah dermatome untuk membentuk dermomyotome. Beberapa sel dari kelompok ventrolateral juga bermigrasi ke lapisan parietal, lateral plate mesoderm.10, 11 Sel dermatome juga akan menjadi mesenchymal dan bermigrasi ke bawah ectoderm untuk membentuk dermis belakang.
Intermediate
mesoderm
Mesoderm ini
akan menyambung paraxial mesoderm dengan lateral plate sementara dan
berdifferensiasi membentuk struktur urogenital (sistem urinary dan gonad)11
Lateral
plate mesoderm
Plate
ini akan terpisah kepada dua yaitu lapisan parietal (somatic) dan lapisan
visceral (splanchnic). Kedua lapisan ini akan melapisi kaviti intraembrionik
dan meliputi atau menutupi organ.10, 11
Sumber :
T. W. Sadler; Langman’s Medical Embryology. 12th edition. 2009. Page
100
Mesoderm dari lapisan parietal termasuk sekali dengan ectoderm akan membentuk dinding tubuh lateral dan ventral. Lapisan visceral dan endoderm embrionik akan membentuk dinding usus. Sel mesoderm pada lapisan parietal, yang mengelilingi kaviti intraembrionik akan membentuk membran nipis yaitu membran mesothelial atau membrane serous; yang akan melapisi rongga peritoneal, pleural dan pericardial dan melakukan sekresi cairan serous. Sel mesoderm pada lapisan visceral akan membentuk membran serous yang nipis yang melapisi setiap organ.
Pembentukan
pembuluh darah
Pembentukan
pembuluh darah terjadi dengan dua cara yaitu vasculogenesis dan angiogenesis.
Pembuluh darah terjadi melalui vasculogenesis daripada pulau darah manakala
angiogenesis adalah dari pembuluh yang telah wujud sebelumnya.
Foto 22: Pembentukan pembuluh darah di
dalam villi, chorion, tangkai penghubung dan dinding kantong kuning telur pada
hari ke-19
Pulau
darah muncul di mesoderm yang mengeliling dinding kantong kuning telur pada
minggu ke-3. Pulau ini terbentuk dari sel mesoderm yang di induksi oleh
fibroblast growth factor 2 untuk membentuk hemangioblasts; satu prekursor umum
untuk pembentukan pembuluh dan sel darah. Hemangioblasts yang berada di tengah
pulau darah akan membentuk sel stem hematopoietic; prekursor untuk semua sel
darah, manakala peripheral hemangioblasts berdifferensiasi kepada angioblasts;
prekursor pembuluh darah.8, 11, 15, 16 Angioblasts akan
berproliferasi dan di induksi oleh vascular endothelial growth factor (VEGF)
yang di hasilkan oleh sel mesoderm untuk membentuk sel endothelial. Faktor yang
sama juga akan meregulasi pergabungan sel endothelial ini untuk membentuk
pembuluh darah primitive.11
Sumber :
T. W. Sadler; Langman’s Medical Embryology. 12th edition. 2009. Page
76
Apabila proses vasculogenesis selesai mengatur primary vascular bed, pembuluh darah tambahan akan ditambah melalui angiogenesis. Proses ini di mediatasi oleh VEGF yang menstimulasikan proliferasi sel endothelial yang akan membentuk pembuluh baru. Pematangan pembuluh darah akan diatur oleh faktor pertumbuhan yang lain.11
Sel
darah yang pertama akan terbentuk dalam pulau darah kantong kuning telur,
tetapi populasi darah ini bersifat sementara. Sel stem hematopoietic akan
berkembang dari mesoderm yang terdapat di aorta di situs yang dipanggil
aorta-gonad-mesonephros region (AGM). Sel ini akan mengkolonisasikan hati; yang
akan menjadi organ hematopoietic major pada fetus. Kemudian sel stem ini akan
mengkolonisasikan tulang sumsum; jaringan yang menghasilkan darah.10, 11, 17,
18
Derivat Lapisan Germ Endoderm
Endoderm
adalah lapisan germinal embrio yang paling dalam dari tiga lapisan germinal
embrio atau massa sel (terletak di dalam
ektoderm dan mesoderm), yang muncul di awal perkembangan embrio hewan. Endoderm
kemudian menimbulkan epitel (jaringan yang menutupi, atau garis, struktur)
faring, termasuk tuba eustachius, amandel, kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, dan
kelenjar timus, laring, trakea, dan
paru-paru; saluran pencernaan (kecuali mulut dan anus), kandung kemih, vagina
(pada wanita), dan uretra.11
Jaringan
utama yang membentuk saluran pencernaan adalah endoderm.8, 12
Endoderm sendiri mula-mula melapisi kantung kunir yang berada di sebelah
ventral embrio. Dinding kantung kunir ini berhubungan dengan lapisan di sebelah
bawah cakram embrio(embryonic disc) yaitu endoderm. Lapisan endoderm ini,
nantinya akan menjadi bagian dalam dari embrio yang akan menjadi usus primitive
(primitive gut). Dalam perkembangan embrio mulai melakukan perlekukan (flexion)
ke ventral. Mula-mula perlekukan terjadi di bahagian kepala dan meluas kearah
kaudal kemudian juga di bagian kaudal embrio dan meluas ke arah cranial.9,
11 Perlekukan badan embrio(ektoderm) diikuti perlekukan lapisan endoderm
di sebelah bawahnya. Dengan demikian terbentuklah usus depan(fore gut) di
bagian kepala dan usus belakang di bagian(hind gut) di bagian ekor embrio yang
menyerupai tabung itu. Bagian dari usus yang masih terbuka dan berhubungan
dengan kantung kunir disebut gerbang intestin (intestinal portal). Jadi ada
gerbang intestin anterior(GIA) dan gerbang intestin posterior(GIP). Bagian yang
terletak di antara GIA dan GIP ini yang di sebelah dorsalnya ada atap yaitu
endoderm sedangkan di sebelah ventral langsung dengan kunir disebut usus
tengah(mid gut) atau kadang-kadang disebut juga sebagai usus terbuka(open gut).
Pada ujung rostal(ujung cranial) di sebelah ventral, endoderm dari usus depan
berdempetan dengan lapisan ektoderm. Kedua lapisan ini disebut membran
oral(membran faring). Lapisan ini kemudian akan pecah dan lobang yang terbentuk
adalah mulut. Sebaliknya diujung kaudal sebelah ventral, lapisan endoderm dari
usus belakang juga berdempetan dengan ektoderm yang disebut membran
kloaka(proktodeum). Lapisan ini pada akhirnya akan pecah juga dan lobang yang
terbentuk adalah liang anus.11, 15, 16 Dari lapisan endoderm akan
dibentuk susunan pencernaan dan susunan pernafasan serta organ-organ lain yang
merupakan derivatnya seperti hepar dan pancreas.11
*Ringkasan Derivat Lapisan
Germ
Derivat
Ektoderm(lapisan tengah embrio)
|
|
Derivat
Mesoderm(lapisan tengah embrio)
|
|
Derivat
Endoderm(lapisan dalam embrio)
|
|
Tabel 1 : Derivat utama ketiga-tiga lapisan embrionik germinal pada vertebrata
Kesimpulan
Secara
keseluruhan, proses kehamilan merupakan proses yang kompleks dan harus melalui
beberapa fase iaitu fertilisasi, cleavage, implantasi, gastrulasi dan organogenesis.
Setiap tahap ini adalah tahap yang penting dan merupakan tempoh kritikal dalam
perkembangan embrio. Hipotesis diterima.
- [Online]About multicellular organism. Retrieved from http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK28332/ ; on 27 January 2014
- [Online]About embryology. Retrieved from http://www.news-medical.net/health/Embryology-What-is-Embryology.aspx ; on 27 January 2014
- [Online]About conception and fertility. Retrieved from http://www.nhs.uk/Livewell/Fertility/Pages/Fertilitythefacts.aspx ; on 27 January 2014
- [Online] About fertility. Retrieved from http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/007015.htm ; on 27 January 2014
- Cambridde. Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia dan Sistem Reproduksi. Jakarta: EGC; 1998
- Sadler, T.W. Embriologi Kedokteran Langman. Jakarta: EGC; 1996
- Garrison, Fielding. An Introduction to the History of Medicine. Saunders; 1921; pages 566-567.
- Bruce M. Carlson. Human Embryology and Developmental Biology. 5th edition; Elsevier.
- Pristiani R, Hartono B; Buku ajar biologi kedokteran. 3rd edition. Jakarta: Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana; 2010. h.205-73
- T. W. Sadler. Langman’s Medical Embryology. 9th edition; 2009
- T. W. Sadler. Langman’s Medical Embryology. 12th edition; 2012.
- [Online] Implantation. Retrieve from http://meded.duke.edu/symbrio/site/early.html; on 27 January 2014
- Fullick A. Edexcel AS biology United Kingdom: Pearson Education Limited; 2009.
- Anne Scott. Salters-Nuffield Advanced Biology for Edexcel AS Biology. UK: Pearson Education Limited; 2008.
- [Online] About gastrulation. Retrieved from https://www.inkling.com/read/human-embryology-and-developmental-biology-carlson-5th/chapter-5/gastrulation-and-the-three; on 27 January 2014.
- [Online] About gastrulation. Retrieved from http://discovery.lifemapsc.com/in-vivo-development/primitive-streak/primitive-streak; on 27 January 2014.
- [Online] Embryonic development. Retrieved from http://apbrwww5.apsu.edu/thompsonj/Anatomy%20&%20Physiology/2020/2020%20Exam%20Reviews/Exam%205/CH28%20Embryonic%20Development%20&%20Birth.htm; on 28 January 2014.
- [Online] Notochord and axial mesoderm. Retrieved from http://php.med.unsw.edu.au/embryology/index.php?title=Notochord#Notochord_Development; on 28 January 2014.
Nice article gan :)
ReplyDeleteIjin share gan.
JUDI BOLA
JUDI TOGEL
SLOT GAMES
MEJAQQ: AGEN JUDI POKER DOMINOQQ BANDARQ ONLINE TERBESAR DI ASIA
ReplyDeleteYang Merupakan Agen Judi Poker DominoQQ BandarQ Online Terbesar di Asia Hadir Untuk Anda Semua Dengan Games dan Bonus Yang Menarik!
Bonus yang Kami Berikan di MEJAQQ :
* Bonus Rollingan 0.5% 2x Dalam 1 Minggu ( Setiap Rabu dan Minggu )
* Bonus Referral 10% + 10% Seumur Hidup (X-tra Untuk Para Pencari Bonus Referral di Indonesia)
* Dan Masih Banyak Bonus Spesial Lainnya yang Bisa Anda Dapatkan Pada waktu-waktu tertentu di MEJAQQ!
Buruan Kunjungi Sekarang Juga ^^
12 Games Yang di Hadirkan MEJAQQ:
*- POKER
*- DOMINO QQ
*- CAPSA SUSUN
*- BANDAR POKER
*- BANDAR Q
*- BANDAR 66
*- SAKONG
*- ADU Q
*- PERANG BACCARAT
*- Perang Dadu
*- BD QQ
*- Adu Sakong ( HOT NEW )
Info Lebih lanjut Kunjungi :
Website : Mejamurni(.)info
Line : Mejaqq_official
WA 1 : +85515620767
TELEGRAM : +85515620767
Kunjungi Juga situs kami di :
MEJAQQ
Meja Murni
BANDARQ ONLINE
daftar mejaqq